Berikut ini sekilas info tentang manfaat dan kegunaan Telkom Speedy untuk Pendidikan Sekolah.

Pendidikan merupakan salah satu modal kemajuan dari bangsa yang sedang membangun, sistem pendidikan yang baik ditunjang dengan fasilitas yang baik merupakan tantangan utama dalam usaha peningkatan pendidikan. SMP Negeri 1 Bojonegoro dengan kepala sekolah Drs. Ali Fatikin. MM, MPd menyadari bahwa dengan menguasai teknologi kita dapat menggenggam dunia. Selangkah demi selangkah manajemen sekolah sudah berbasis kecanggihan teknologi.

Menurut Arief Gunawan,SE selaku koordinator pengembang ICT (information and comunication technology) di sekolah ini menjelaskan setelah jaringan Intranet dan Internet terpasang di sekolah maka minat belajar siswa menjadi meningkat. Jaringan Intranet terpasang sejak bulan Agustus 2007 di laboratorium Multimedia kemudian dilanjutkan pada awal Desember 2007 manajemen sekolah memasukkan koneksi Internet Speedy di laboratorium Multimedia.

Perkembangan aplikasi teknologi di SMP Negeri 1 semakin nyata setelah website milik sekolah yang berlokasi di Jl.MH Thamrin ini menjadi pelopor untuk dijadikan contoh saat pelatihan-pelatihan Internet baik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Telkom maupun MGMP Kabupaten Bojonegoro. Website ini beralamatkan di www.smp1bojonegoro.net. Awal September 2007 lalu website sekolah di Intranet yang dibawa ke Expo Lifeskill berhasil menjadi juara I kategori Teknologi tingkat Kabupaten Bojonegoro.

Di pertengahan Januari 2008 ini siswa SMP Negeri 1 bisa menikmati akses gratis internet di halaman sekolah dan sekitar luar sekolah. Hal ini karena telah dipasangnya layanan WIFI yang menjadikan zona sekolah menjadi area hotspot yang berpusat di kelas RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dimana layanan ini seluruh siswa dan guru dapat melaksanakan kegiatan belajar di luar kelas menggunakan internet. Begitu pula bila ada tugas dari guru yang mengharuskan siswa browsing di internet, maka siswa dapat segera mendapatkan jawaban pada jam istirahat dan tidak harus menunggu sampai di rumah atau ke warnet.

Layanan WIFI di SMP Negeri 1 Bojonegoro dapat diakses pada jam pelajaran sekolah mulai pukul 7:00 WIB sampai dengan pukul 14:00 WIB. Ali Fatikin juga mewajibkan guru yang mendapat tunjangan profesi untuk memiliki laptop. Selama ini inventaris laptop yang dimiliki sekolah ada 10 buah diserta 11 LCD. Laptop ini umumnya digunakan untuk guru dalam kegiatan belajar mengajar dan untuk mengakses internet bersama siswa di halaman sekolah. Sekolah juga memperbolehkan siswa yang mempunyai laptop dengan fasilitas WIFI untuk dibawa ke sekolah.

Arief Gunawan juga menambahkan bahwa seluruh guru, karyawan, TU dan siswa kelas RSBI SMP Negeri 1 sudah memiliki email masing-masing. Email ini digunakan untuk berkirim surat antara siswa dengan guru. Siswa juga dapat informasi pelajaran di website sekolah. Selama ini website sekolah baik di intranet maupun internet digunakan untuk memasukkan materi pembelajaran, membuat soal, menjawab soal serta mengumumkan hasil nilai. Siswa lewat media website sekolah siswa dapat mengumpulkan tugas atau PR langsung lewat email atau chatting dengan guru masing-masing. Nantinya sekolah juga akan melengkapi webcam/CCTV supaya siswa dan guru dapat melakukan teleconference. Selama ini website sekolah menyediakan artikel tentang warta sekolah, berita teknologi dan pendidikan. Pengunjung website dapat juga memberikan saran, kritik yang konstruktif kepada sekolah lewat buku tamu yang disediakan di website.

Tentunya perkembangan ini harusnya diikuti oleh bertambahnya ilmu baik guru dan siswa supaya tidak gaptek lagi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Yang diuntungkan tentunya para siswa karena dengan bertambahnya fasilitas teknologi diharapkan siswa menjadi semakin tanggap dan menguasi pengetahuan yang dibantu dengan teknologi. Perkembangan ICT di SMP Negeri 1 Bojonegoro seiring dengan ditetapkannya sekolah ini menjadi RSBI pada awal tahun pelajaran ini. Data tahun lalu yang mendaftar ke kelas RSBI sebanyak 139 siswa. Tahun pelajaran 2008/2009 yang akan datang PSB (Penerimaan Siswa Baru) untuk kelas RSBI kemungkinan akan dibuka dua kelas dan masing kelas hanya menerima 24 siswa. Peserta didik RSBI harus memiliki kemampuan awal yang memadai yaitu penguasaan dasar Bahasa Inggris dan Teknologi, karena pembelajaran di kelas bagi peserta didik menggunakan model bilingual untuk mata pelajaran-pelajaran tertentu dan berbasis ICT.

Selama ini Ada dua model seleksi RSBI yang dilaksanakan yaitu Seleksi Administrasi dan Seleksi Akademis. Seleksi Administrasi, meliputi : Melampirkan Surat Keterangan sehat jasmani dari dokter yang berwenang, Surat Keterangan kelakuan baik dari sekolah, Surat Keterangan dari sekolah yang menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan sedang duduk di kelas VI, Memiliki nilai rapor kelas 4 – 6 untuk mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia rata-rata minimal 7,50 (rata-rata seluruh aspek Mata pelajaran), Surat keterangan / sertifikat Bahasa Inggris (jika memiliki), Surat kerangan / sertifikat komputer (jika memiliki), Surat pernyataan dari orang tua siswa tentang kesanggupan mengikuti program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (R–SBI). Sedangkan Seleksi Akademis, Meliputi : Lulus test tulis Mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Bahasa Inggris, Lulus 3 (tiga) test wawancara yaitu (a) Percakapan Bahasa Inggris, (b) Praktek Komputer, (c) Kepribadian (tes bakat, minat dan kecerdasan). Fasilitas yang diberikan di kelas RSBI adalah Ruang belajar ber AC, laboratorium komputer, kegiatan Belajar Mengajar utamanya MIPA menggunakan model Bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Untuk pertanyaan dari masyarakat umum pihak sekolah menyediakan dialog wali murid dan menu pendaftaran online lewat website sekolah bagi yang ingin mendaftarkan putra-putrinya mulai sekarang kata Arief Gunawan mengakhiri pembicaraan.

Oleh : Arief Gunawan, SE Koordinator pengembang ICT dan guru Teknologi di kelas Internasional SMP Negeri 1 Bojonegoro, penasehat MGMP TIK kabupaten Bojonegoro, District Trainee Bojonegoro untuk Program Decentrelized Basic Education 3 ( 2007 – 2010 ) bersama Save The Children dan USAID, sumber info : www.bojonegoro.go.id